Minggu, 02 November 2008

Menjadi akhwat sejati bukanlah hayalan,tapi bisa menjadi kenyataan...............

Berani menjadi akhwat sejati? (Siapa takut!)

Akhwat sejati bukanlah dilihat dari wajahnya yang manis dan menawan, tetapi dari kasih sayangnya pada karib kerabat dan orang disekitarnya. Pantang baginya mengumbar aurat dan memamerkannya kepada siapapun, kecuali kepada pasangan hidupnya. Dia yang senantiasa menguatkan iltizam dan azzam-nya dalam ber-ghadul bashar dan menjaga kemuliaan diri, keluarga serta agamanya.
Akhwat sejati bukanlah dilihat dari suaranya yang lembut dan mempesona, tetapi dari lembut dan tegasnya tutur dalam mengatakan kebenaran. Dia yang senantiasa menjaga lisan dari segala bentuk ghibah dan namimah. Pantang baginya membuka aib saudara-saudaranya. Dia yang memahami merasakan betul jika Allah swt senantiasa mengawasi segala tindak-tanduknya.
Akhwat sejati bukanlah dilihat dari liuk gemulainya kala berjalan, tetapi dari sikap bijaknya memahami keadaan dan persoalan-peroalan. Dia yang senantiasa bersikap tulus dalam membina persahabatan dengan siapapun, dimana dirinya berada. Tak ada perbendaharaan kata “cemburu buta” dalam kamus kehidupannya. Dia yang senantiasa merasa cukup atas nafkah yang diberikan sang suami kepadanya. Tak pernah menuntut apa-apa yang tidak ada kemampuan pada sang qowwam ditengah keluarga. Sabar adalah aura yang terpancar dari wajahnya.
Akhwat sejati bukanlah dilihat dari bagaimana dia menghormati dan menyayangi orang-orang ditempat kerja, tetapi tatacaranya menghormati dan menyayangi orang-orang di rumah dan sekitarnya. Dia yang jika dilihat menyejukkan mata dan meredupkan api amarah. Baiti jannati selalu berusaha ia ciptakan dalam alur kehidupan rumah tangga. Totalitas dalam menyokong dakwah suami dan berdarmabakti mengurus generasi penerus yang berjiwa rabbani.
Akhwat sejati bukanlah dilihat dari banyaknya ikhwan yang memuji dan menaruh hati padanya, tetapi dilihat dari kesungguhannya dalam berbakti dan mencintai Allah, Rasulullah, dan pencintanya. Pantang baginya mengikuti arus mode yang melenakan dan menyilaukan mata. Dia yang selalu menghindari sesuatu yang syubhat terlebih hal-hal yang diharamkan-Nya.
Akhwat sejati bukanlah dilihat dari pandainya dia merayu dan banyaknya air mata yang menitik tetapi dari tabahnya dia menghadapi lika-liku kehidupan. Dia yang pandai mengatur, membina dan menjaga keharmonisan rumah tangga. Pancaran kasih sayang melesat tajam dari tiap nada bicara yang keluar dari bibirnya. Dia yang memiliki perasaan yang tajam untuk selalu berbuat ihsan kala di tempat umum maupun kala sendiri.
Akhwat sejati bukanlah dilihat dari tingginya gelar dan luasnya wawasan tetapi tingginya ghirah untuk menuntut ilmu dan mengamalkan syariat secara murni dan berkesinambungan.

1 komentar:

fighter_akh mengatakan...

Kekuatan dan tulang punggung sebuah negara treletak pada wanita,sebagaimana tonggaknya Islam kekuatan muslimah menjadi salah satu penentunya,
maka sadarlah wahai muslimah akan eksistensi dan urgennya antuna!!