Selasa, 28 Oktober 2008

zero to hero

RANGKAIAN HIKMAH DARI BUKU ZERO TO HERO

Mudzakirat Syaikhut Tarbiyah KH. Rahmat Abdullah :
Jadilah kalian orang-orang yang…
atsbatuhum mauqiifan (yang pling kokoh atau tsabat sikapnya)
arhabuhum shadran (yang paling lapang dadanya)
a’maquhum fikran (yang paling dalam pemikirannya)
ausa’uhum nazharan (yang paling luas cara pandangnya)
ansyatuhum ‘amalan (yang paling rajin amal-amalnya)
aslabuhum tanzhiman (yang paling solid penataaan organisasinya)
aktsaruhum naf’an (yang paling banyak manfaatnya)

Inspirasi Dahsyat
Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur (An Nahl : 78)
Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan pada diri mereka sendiri (Ar Ra’d : 11)
Maha Suci Allah yang di tanganNya-lah segala kerajaan dan Dia menjadikan Maha Kuasa atas segala sesuatu, yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun
(Al Mulk : 1-2)
Sesungguhnya di dalam tubuh ada segumpal darah, jika ia baik maka baik seluruh tubuh. Jika ia buruk maka rusaklah seluruh tubuh. Ketahuilah ia adalah hati (HR. Bukhari Muslim)
Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia (HR. Tarmidzi)
Barangsiapa bergembira atas kebaikannya dan bersedih atas keburukannya, maka dia adalah seorang mukmin (Thabrani dari Abu Musa ra.)
Rasulullah saw bersabda
Setiap urusan yang tidak dimulai dengan Bismillahirrahmanirrahiim terputuslah berkahnya (dari tafsir Ibnu Katsir)
Berprestasi di tengah keterbatasan adalah sebuaah kepahlawanan dalam bentuk yang lain (HM. Anis Matta, Lc.)
Jangan sampai kita meninggal tanpa menghasilkan jejak-jejak sejarah dalam hidup kita…(BS. Wibowo)
Ibadah adalah upaya cerdas untuk meloloskan diri dari perangkap waktu (Hikmah)


EPISODE LUAR BIASA
Pahlawan sejati adalah oranng yang dapat memanfaatkan setiap momentum kepahlawanan (Anis Matta)
Barangsiapa yaang tidak menyibukkan diri dalam kebaikan niscaya ia akan disibukkan dalam keburukan
MOMENTUM = PRESTASI
Aku tidak akan duduk di sebuah tempat yaang tidak kuberikan sedikit pun tempat untuk syaitan (Umar bin Abdul Aziz)
ANUGERAH WAKTU
Waktu adalah momentum untuk berprestasi. Demi masa, demikian Allah besumpah. Bukan main-main tentunya, karena Allah menegaskan bahwa sesungguhnya manusia pasti akan merugi kalau tidak memperhatikan waktu, kecuali 4 golongan :
1. orang yang beriman
2. orang yang beeramal shalih
3. orang yang menasihati dalam kebenaran
4. orang yang menasihati dalam kesabaran
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati menetapi kesabaran (Al Ashr : 1-3)
Orang yang tidak mampu menggunakan waktu maka dialah oraang yang dijamin bakal rugi, persis orang yang sudah mati. Karena hidupnya seperti mayat yang beku, hidup tak sopan mati bikin bau. Ujuduhu ka-adamihi, keberadaannya seperti tak ada gunanya. Tak ada yang menganggap dan menghiraukan. Bahkan banyak yang menyesali dan merutuki, mengapa orang seperti ini kok masih hidup, malah panjang umur? Kalau dia mati banyak orang yang bersyukur.
Rasulullah saw bersabda, “Ada dua nkmat dimana banyak orang yang tertipu dengan keduanya yaitu nikmat sehat dan waktu luang (HR. Bukhari dari Ibnu Abbas)
Menurut Nabi, rata-rata umur umatnya sekitar 60 tahun. Waktu kita sama dalam sehari 24 jam. Cara kita menggunakan waktulah yang membuat kita berbeda. Ada tiga hal yang tak pernah kita dapatkan kembali :
1. kata yang telah diucapkan
2. waktu yang telah lewat
3. momentum yang diabaikan
Waktu adalah kunci sukses kita dan momentum untuk beerprestasi.

UBAH PARADIGMA KITA
Kita orang biasa, tentu banyak keterbatasan, kekurangan, kelemahan, kegagalan, kemalasan dan sebagainya. Ubah paradigma, cara pandang kita. Jangan menyalahkan keadaan, tapi buatlah keaadaan. Tak usaah mempermasalahkan kelemahan, tapi ubahlah keterbatasan menjadi anak-anak prestasi tinggi, amal-amal terpuji dalam jiwa pahlawaan sejati. Bicaralah dengan kerja. Hiduplah ceria dengan kreatifitas. Crdaskan jiwa agar bahagia. Bilaa orang psimis berkata, “Masalah ini mungkin diselesaikan, tapi sulit” maka optimislah dan katakan “Masalah ini sulit, tapi mungkin”.
Kuncinya adalah kreatifitas, berpikir di luar ruang, mendobrak kebekuan, melawan kejumudan untuk mengatasi keadaan. Inti kreatifitas dan inovasi adalah yakin dan berusaha menemukan cara-cara baru yang lebih baik untuk mengerjakan apa saja. Mampu melakukan perubahan ke aarah kemajuan. Meraih prestasi dan terus menjaga serta maningkatkannya.

POPULARITAS BUKAN JAMINAN
“Kalau sekedar ingin poluler, kencingilah sumur zam-zam” kata orang Arab.
Popularitas seseorang belum tentu berbanding lurus dengan kesuksesan dan kebahagiaan. Banyak cara mencari sensasi dengan cara-cara tak terpuji. banyak yang bunuh diri karena terpenjara oleh puja-puji. Banyak yang terhina karena hobi obral dan janji-janji. Banyak orang populer mati mengenaskan terpenjara oleh polularitasnya.
Prestasi hakiki bukanlah harta yang melimpah, bukan kedudukan yang tinggi, jabatan yang mentereng, kekuasaan yang besar, atau berbagai atribut duniawi lainnya. Semua itu ujian dan cobaan : maukah bersyukur? Bisa jadi prestasi itu tak dikenal orang, tak ada sanjungan, pujian apalagi karangan bunga. Kita pun tidak menyadari itu sebagai prestasi, apabila dilakukan dengan tulus hati. Orang yang cerdas dan sensitif akan mampu berempati dan menghargai terhadap nilai prestasi.